Teriak Buruh Pelabuhan Kesal, Diduga Ulah Oknum Kepala Pelabuhan Raijua

Foto : pelabuhan Namo, Raijua

WBN | Sabu Raijua, NTT – Teriak buruh di Pelabuhan Namo, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, merasa kecewa dengan tindakan diduga seorang oknum Kepala  Syahbandar Wilayah Kerja Raijua, berinisial GK atas tindakannya yang diduga membayar upah buruh pelabuhan tidak sesuai dengan kesepakatan antara buruh dan pembeli garam. (03/12/22) kemarin.

Salah seorang buruh pelabuhan Namo yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan bahwa upah buruh untuk pengangkutan garam sebanyak 100 Ton yang seharusnya mereka dapat sebesar 100 ribu per pertonnya tapi nyatanya mereka hanya dibayar 75.000 per ton.

“Kita sudah sepakat dengan pengusaha garam, kalau kita dapat 100 ribu per ton dan uangnya ditransfer langsung ke rekening kami salah seorang buruh. Tapi pengusaha kirim ke rekening GK, lalu kami di bayar per ton 75.000 dari harga yang sudah disepakti, ” kata salah seorang buruh yang namanya tidak ingin disebutkan.

Dirinya mempertanyakan uang 25.000 itu ada dimana, Karena uang tersebut adalah hak buruh yang bekerja pada pelabuhan Namo, khususnya buruh jasa mengngkut garam ke Kapal.

“Kita pertanyakan uang 25.000 itu ada kemana karena itu upah kami”kesalnya.

Sementara, oknum kepala pelabuhan Raijua berinisial GK ketika dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp membantah bahwa dirinya memotong upah buruh karena menurutnya pembayaran biaya 75 .000 perton itu sudah sesuai dengan kesepakatan dan sudah berlaku sejak dulu. Ucapnya.

“Tidak benar itu om, Kita bayar jasah buruh sudah sesuai kesepakatan antara buruh sama pemilik barang om…dan itu sudah berlaku sejak dahulu om….”tulisnya melalu pesan WhatsApp

Ketika media ini bertanya soal kebenaran informasi bahwa uang untuk pembayaran biaya buruh di pelabuhan raijua ditransfer ke rekening miliknya , dirinya membenarkan dan menyuruh media ini untuk menghubungi langsung Plh. Kepala Sebandar Sabu Raijua, Herman Keraf karena herman lah yang mengurus pembayaran upah buruh Raijua terlebih kusus pengangkutan garam.

“Ia benar uangnya ditransfer ke rekening saya……kalau om mau info lebih jelas om bisa hubungi teman kantor bt di syahbndar seba…kebetulan beliau yg urus mslh pemuatan garam ini om…nnti bt krm no hp e om ” tulis GK melalui pesan WhatsApp

Terpisah , Plh kepala sebandar Sabu Raijua, Herman Keraf yang dikonfirmasi media ini membenarkan bahwa upah buruh di Raijua dibayar 75.000 berdasarkan kesepakatan dengan pengusaha dan sudah berlaku sejak dulu sama seperti pernyataan Oknum GK

Menurutnya biaya 75. 000 ribu per ton itu hanya untuk buruh pelabuhan, diluar buruh gudang sehingga buruh hanya bekerja untuk pengangkutan garam ketika sudah sampai dipalabuhan sedangkan untuk pengangkutan dari gudang biayanya lain.

“Pembayaran itu sudah sesuai dengan kesepakatan sejak dulu, Buruh pelabuhan di Sabu, baik Seba, Biu, Raijua diindikasi tidak memiliki legalitas atau berbadan hukum. Harusnya mereka dibawa naungan perusahan bongkar yang memiliki legalitas. Sehingga tarif mereka diatur sesuai regulasi. Tarif selama ini adalah tarif yang disepakati antara para pengusaha dan buruh yang diawasi oleh KM sebagai pengelola pelabuhan” tulisnya melalu pesan WhatsApp Rabu(30/11/2022) lalu

Akan tetapi ketika media ini, meminta informasi kesepakatan itu kapan dilakukan dengan siapa-siapa dan sejak kapan, Dirinya tidak mampu menunjukan kesempatan tersebut dalam bentuk dokumen apapun

Untuk pengangkutan oleh kapal dengan jumlah 500 ton, herman Keraf menjelaskan bahwa pemilik kapal meminta biaya tambahan ketika berlabu ke Dermaga Namo Raijua dari ongkos 325ribu perton menjadi 350ribu perton

” Deviasi ke pelabuhan raijua maka pemilik kapal minta biaya tambahan, dari 325 naik 350 perton ” ujarnya

Menurut Herman, untuk biaya 100 Ton yang dimuat oleh perahu, pembayaran 75 .000 perton sudah sesuai kesepakatan karena buruh hanya bekerja untuk mengangkut garam dari mobil dipalabuhan untuk naik ke kapal.

Sampai berita ini ditayangkan tim media masih menelusuri  baik pengelola jasa, pengusaha maupun pemerintah terkait (WBN Tim)

Share It.....