
WBN │ Aksi Anggota Polri yang satu ini, patut mendapat apresiasi, boleh dibilang tanpa kecuali oleh Institusi Polri sendiri.
Betapa tidak, di tengah padatnya tugas kerja sebagai Anggota Polisi pada Divisi Humas, Polres Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Aipda Bintaran kelahiran Nusa Tenggara Barat yang bertugas di Flores Kabupaten Ngada, tidak segan-segan mencangkul kebun dengan luas lahan mencapai hektaran.
Sebagai Anggota Polisi yang mendedikasikan diri bagi masyarakat Ngada, Aipda Bintaran yang tidak mempunyai lahan pribadi, dia berinisiatif menyewa lahan milik warga yang tidak digunakan, lalu dengan modal sendiri, mencangkul sendiri, membersihkan rumput sendiri, mengerjakan pagar, menaman jagung dan pakan ternak.
Aipda Bintaran juga menjadikan lahan garapannya untuk merangsang masyarakat terdekat, agar selalu giat bekerja kebun, memelihara ternak dengan pasokan pakan tersedia, agar nantinya tidak terlalu mengalami keterbatasan pangan serta gizi bagi keluarga.
Tidak berhenti disitu, Aipda Bintaran juga mengajak sejumlah rekan Anggota Polisi, terlebih beberapa adik letingnya datang berkunjung di kebunnya, sambil mendiskusikan bagaimana caranya mendorong warga untuk tidak mudah putus asa dalam bercocok tanam dan beternak.
Sejumlah rekan dan adik letingnya pun ikut masuk kebun, membantu mencangkul dan memberikan motivasi kepada warga untuk selalu giat membangun ekonomi hidup mulai dari sawah, ladang dan juga beternak.
Aipda Bintaran memulai kegiatan edukasi pertanian dan peternakan termasuk menyediakan pakan ternak, dimulai dari sebuah lahan kecil di wilayah Riung Ngada. Selanjutnya Aipda Bintaran mencari lahan kosong di Nginamanu Kabupaten Ngada.
Nginamanu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini merupakan satu dari 8 desa yang berada di Kecamatan Wolomeze. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani dan peternak.
Di Nginamanu, Aipda Bintaran melebur dengan warga tani dan ternak. Aipda Bintaran juga berinisiasi untuk terus mendorong mereka, dengan membentuk kelompok kerja, sambil membagi pengetahuan tentang pertanian, pemilihan bibit, cara merawat tanah, cara menanam rumput pakan ternak, merawat tanaman, memberikan pupuk, hingga panen, lalu menjadi bagian dari usaha bersama, saling memberi keuntungan.
Aksi hebat Anggota Polri yang satu ini tidak berhenti disini, beberapa kegiatan lainnya dalam bingkai edukasi dengan prinsip kerja, kerja dan kerja, terus digelorakan oleh Aipda Bintaran bersama warga tani dan peternak.
“Ya, sebagai Anggota Polri, dedikasi harus terus kami sumbangkan kepada masyarakat, bangsa dan negara ini. Saya Anggota Polres Ngada, Anggota Humas Polres Ngada, harus terus berkarya untuk masyarakat dimana kaki saya berpijak, saya di utus dengan amanat kerja oleh Institusi dan Negara ini. Tidak hanya di kantor pada jam kerja, selepas jam kerja pun kita bisa melakukan sesuatu bersama masyarakat”, urai Aipda Bintaran saat diwawancara WBN, (23/04/2023).
Kita mengetahui kondisi dunia saat ini, pasokan pangan menjadi prioritas utama. Negara kita pun mengingatkan hal itu dari waktu ke waktu. Ayo kita kerja.
Untuk kebun atau gerakan ini saya lakukan secara inisiatif pribadi, dan pastinya Institusi mengamanatkan hal-hal ketauladanan yang harus terus kami lestarikan, lanjut dia.
“Dengan dana ala kadar dari modal sendiri, bahkan pinjam kiri kanan, saya coba kontrak sewa lahan warga dan melibatkan masyarakat gotong royong gerakan peduli ketahanan pangan, sambil memberikan edukasi, motivasi, pendampingan, pelatihan, untuk manfaatkan lahan tidur, untuk bertani bertenak. Khusus ternak difokuskan siap lahan pakan terlebih dahulu sehingga ternak tidak susah pakan, baik sistem ternak breeding maupun penggemukan. Kita juga membentuk kelompok tani dengan mendorong prinsip kerja kerja dan kerja untuk ketahanan pangan”, ujar Aipda Bintaran, (23/04/2023)..
Menutup perbincangannya dengan awak media ini, Aipda Bintaran berkata dengan nada rendah hati.
“Jangan begitulah kawan, ini yang saya lakukan hanya seadanya dan tidak punya apa-apanya. Saya sadar belum seberapa, maka sekiranya bisa, harus dikembangkan secara lebih besar lagi bersama dengan bapak mama, tante om, ade-ade disini. Kita dorong pertanian unggul dan peternakan unggul’, tutup Aipda Bintaran dengan gayanya yang penuh ramah.
Uniknya, daya juang Aipda Bintaran melakukan semuanya ini dengan menempuh jarak puluhan kilo meter dari Kota Bajawa, Mapolres Ngada menuju kebun gerakannya.
Dia menempuh perjalanan panjang dengan menggunakan sepeda motor menuju Nginamanu serta Riung usai jam kerja, dinas ataupun piket, dan waktu hari libur.
Rata-rata perjalanannya ditempuh selepas menunaikan tugas Dinasnya di Mapolres Ngada, Aipda Bintaran langsung bergegas menuju kebun dan bergabung dengan para petani dan peternak.
WBN