Lumajang, Jawa Timur – Untuk mempertahankan ciri khas kedaerahan dari Suku Osing, Pemerintah Banyuwangi selalu menyuguhkan tarian khas Suku Osing “Gandrung” Banyuwangi kepada setiap tamu wisatawan yang berkunjung.

Hal ini terlihat pada saat, rombongan jurnalis dari Kota Probolinggo yang mengunjungi bumi Blambangan guna untuk menimba ilmu kepariwisataan.

Menurut pengelolah Sanggar Genjah Arum, Iwan kepada awak media berkata, jika semua tamu yang berkunjung ke tempatnya akan selalu disuguhi dengan tarian “Gandrung” Banyuwangi.

“Sanggar yang berada di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi ini, adalah tempat khusus untuk menyambut tamu Bupati Banyuwangi,” ujar Iwan saat menyambut rombongan puluhan jurnalis beserta Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD Kora Probolinggo.

Tamu yang hadir, selain menyaksikan tarian “Gandrung” Banyuwangi, kata Iwan, mereka juga akan menikmati atraksi proses penyeduhan kopi yang benar dan dapat mendengarkan pertunjukan musik tradisional Desa Kemiren lewat alunan-alunan yang dipukulkan pada lesung.

Waktu itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sempat menyampaikan sejumlah kiat dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan potensi kepariwisataan, melalui kesenian budaya kearifan lokal.

Dalam mengembangkan pariwisata, kata Anas, harus melibatkan banyak pihak, terutama masyarakat lokal.

“Pariwisata itu termasuk ‘high risk’, sekali yang kita promosikan tidak sesuai dengan faktanya, maka kita akan ‘dihukum’ di sosial media. Untuk itu pengembangan pariwisata harus detail dan mengajak masyarakat setempat dan sehingga lebih mudah menggerakkan warga untuk bersikap ramah kepada wisatawan jika mereka dilibatkan,” paparnya.

Dan Banyuwangi masih menunjukan kearifan lokal dalam mengelola potensi kepariwisataannya.

Reporter : Afu
Editor : Hs
Publiser : RED-WBN

Share It.....