Abah Anton Charliyan : Budaya Sunda dan Nusantara Selaras Dengan Ajaran Islam

WBN. TASIKMALAYA – Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan yang sekarang lebih akrab dipanggil Abah Haji Anton Ketua Dewan Pembina Padepokan Pencak Silat dan Pesantren Pajajaran Pusat menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bertempat di Sukaraja Tasikmalaya, Selasa ,(19/10/2021)

 

Dalam sambutanya Abah Anton menyampaikan bahwa Budaya Sunda dan Nusantara itu selaras dengan Budaya Islam yang dibawa Rosulullah Nabi Muhammad Saw, karena sudah menganut agama Samawi Sejak Awal yang berketuhanan Yang maha Esa.

 

Hal tersebut dibuktikan dengan tulisan Prasati dan naskah kuno yang ada di Tatar sunda dan seluruh Nusantara,” ucapnya.

 

Ia menjelaskan dalam prasasti kawali dan naskah amanat Galunggung dikatakan bahwa jika ingin Jaya setiap manusia Sunda harus selalu ada dalam jalan yang benar dan lurus ” Pakeun Heubeul Jaya dibuwana Pake Gawe Kerta Bener ” selaras dengan surat Al fatihah.

 

Selaras dengan sikap dan ajaran Islam yang harus tawadhu rendah hati, jangan serakah harus menjaga hati serta membawa kedamaian yang Rahmatan lil Alamin bagi seluruh umat dan alam semesta,” ujarnya.

 

Untuk itu lanjutnya budaya Sunda dan ajaran Islam sudah sama & Selaras, sehingga dengan adanya Maulid Nabi ini, tidak perlu ada lagi perbedaan Faham antara Budaya dan Agama, apalagi sampai terjadi benturan karena salah faham dengan tata cara adat tradisi yang selama ini dilaksanakan padahal tujuanya sama, untuk yang maha Kuasa Tuhan YME.

 

Dimana Tuhan YME ini juga sama dengan istilah masyarakat Sunda Kuno sebagai Sanghyang Tunggal. Hal ini lebih ditegaskan dengan ajaran Masy Baduy Banten yang intinya bahwa Sanghyang Tunggal itu adalah Hyang nu teu mangrupa, nu teu sarua jeung sasaha, nu teu berwarna, ayana di Euweuh Euweuhna di aya, artinya tidak berwujud tapi ada dimana-mana. Mereka mengatakan bahwa Tuhan umat muslim sembah, sama dengan Hyang,” terangnya.

 

Ia mengatakan HWA itu Tuhanya umat muslim dan juga Tuhanya agama Samawi lain Seperti agama Yahudi Tuhanya dikenal dengan sebutan ; Ya Hwa. Hal ini selaras dg Surat Al Ikhlas.

 

“Mereka menyebut bahwa ageman kami adalah agama Adam , agama kami ngarana “SLAM SUNDA Wiwitan Ageman nu rek ngajaga Agama Adam,” sambungnya.

 

jika agama tersebut berasal dan berawal dari Nabi Adam artinya Agama SAMAWI, agama yang di bawa para Nabi dan Rosul sebagai utusan Allah.

 

Sepertinya masyarakat Adat Sunda Baduy ini merupakan satu-satunya Masy adat yang punya Nabi, yang menganut ajaran Ke Nabian, apalagi ajaran Nabi Adam As sebagai Nabi pertama,

 

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa sejak pertama ada masyarakat Sunda Kuno sudah beragama Samawi. Dari Nama saja hampir Mirip SLAM dan ISLAM. Ajaran Islam lain yg selaras dengan Budaya Sunda & Nusantara.

 

Menurutnya budaya ritual ke Nabian tersebut semua ada dalam budaya Sunda dan Nusantara, yang sampai hari ini masih kental melekat di masyarakat, karena sudah mendarah daging menjadi budaya sejak zaman Nenek moyang.

 

Budaya tersebut tidak ada di tengah masyarakat Timur Tengah yang konon Khabarnya sebagai cikal bakal turunnya para Nabi dan Rosul, apalagi dalam budaya masyarakat Eropa dan Amerika,” katanya.

 

Makanya Salah satu Buku Tulisan Karya Anton Charliyan Mengambil judul “Budaya Sunda Selaras dengan Budaya Kenabian,” pungkasnya.

 

Hadir dalam acara tersebut Asda 3 Kab Tasik mewakili Bupati Tasik, Kadisbudpar Eni, DPD RI Jabar, Ully Sigar Panglima tinggi Baranusa, Paramitha Rusadi, Utusan Kesultanan Solo, Rajawali Sokapura Rd Dicky, Ir Safari Agustin Ketua Geopark Galunggung, Para Tokoh adat dan Budaya al Abah Alam dari Bandung, Abah Dede Panjalu, Dadang Macan Ali, Ratu Sekar, Ratu Suningrat, Hj Nining Ciamis, Ki Aan Citiis, Ustad Cecep Cilogak, Abu Fatih Maenpo Sukapura, Ki Sanca, Manggala Garuda Putih dan tamu undangan yang laiinya

Senentara itu Asda 3 kab Tasik dalam sambutanya menyampaikan, adanya komunitas budaya merupakan aset yang sangat besar dalam pengembangan Wisata daerah Tasikmalaya Pasca Covid ini. Sehingga para tokoh Budaya agar tetap bisa memelihara nilai-nilai seni budaya warisan leluhur.

Reporter Hidayat |Editor Undang K

Share It.....