Presiden Jokowi Usul Tiga Langkah Antisipasi Dekade Pembangunan Yang Hilang

WBN │ Presiden RI Ir H Joko Widodo dalam pidato virtual pada High-level Dialogue On Global Development dengan tema “Membina Kemitraan Pembangunan Global, Era Baru Untuk Bersama-Sama Melaksanakan Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan”, dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6), Presiden Jokowi mendorong semua negara bertindak segera agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang. Presiden Jokowi mengusulkan tiga langkah yang harus dijalankan bersama.

Presiden Jokowi menguraikan, tantangan dunia saat ini sangat berat, yakni tantangan ketahanan pangan, ketahanan energi, hingga stabilitas keuangan yang makin sulit.

Pertumbuhan ekonomi dunia, lanjut Presiden, turun 1% menjadi 2,6% dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs tertunda signifikan.

Berikut tiga usulan Presiden Joko Widodo, pertama, sinergi mengatasi emerging challenges. Sebagai Presiden G20 dan bagian dari Global Crisis Response Group, Indonesia akan terus berkontribusi mengatasi masalah-masalah ketahanan pangan, energi dan stabilitas keuangan.

Kedua, mendorong negara-negara untuk memperkuat kemitraan global untuk SDGs dengan fokus pada pendanaan pembangunan. Presiden Jokowi menegaskan bahwa kesenjangan pendanaan SDGs yang meningkat dari USD2,5 triliun per tahun sebelum pandemi menjadi USD4,2 triliun per tahun pascapandemi harus segera ditutup.

Menurut Presiden Jokowi, pendanaan inovatif harus dimajukan, terutama peranan sektor swasta harus diperkuat. BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa) harus dapat menjadi katalis bagi penguatan investasi di negara-negara berkembang.

“Upaya serupa juga dilakukan presidensi G20 Indonesia, mendorong investasi yang menciptakan nilai tambah bagi negara berkembang. Saya juga berharap Global Development Initiative (GDI) dapat menjadi katalis pencapaian SDGs. Saya mendorong penyelarasan GDI dengan ASEAN Outlook on The Indo-Pacific di mana elemen pencapaian SDGs merupakan salah satu ruh dan prioritas kerja sama,” ungkap Presiden.

Ketiga, mendorong penguatan sumber-sumber pertumbuhan baru. Menurutnya, kerja sama BRICS dengan negara mitra harus mendukung untuk transformasi digital yang inklusif, pengembangan industri hijau dan infrastruktur hijau, serta penguatan akses negara-negara berkembang pada rantai pasok global.

WBN

Share It.....