Abah Anton: menjaga alam dan lingkungan hidup merupakan budaya warisan leluhur

I rjen Pol (P) DR. H. Anton charliyan, M.P.K.N. Mantan Kapolda Jabar yang saat ini lebih dikenal Abah Anton, Bersama LSM Dampal Jurig dan Sundawangi Sukabumi, yang dihadiri Puluhan komunitas dan Aktivis Penggiat Budaya dan Lingkungan Hidup di wilayah Sukabumi, cianjur , Bogor, Bandung dan sekitarnya, menggelar Silaturahmi Kasundaan dan ngopi Bareng, dimana salah satu acara Puncaknya selain Ngaguar Uga Sajarah Kasundaan adalah Penanaman 10.000 pohon untuk Penghijauan dan Penyelamatan Gn Gede Pangrango dan alam lingkungan Sekitarnya. Vila Bumi Panineungan Kadu Dampit Sukabumi , 12/02/2023



Dalam acara Ngawangkonn & Ngopi bareng Anton Abah sebagai Tokoh Penggiat Budaya dan Lingkungan Hidup , yang juga mantan Kadiv Humas Polri mengatakan : Berbicara Penyelamatan Lingkungan Hidup dari sejak zaman Leluhur masyarakat Sunda Ada, sudah jadi Tradisi dan budaya yang melekat dalam kehidupan Masyarakat Sunda sehari2 secara Turun Temurun.
Hal tersebut bukan hanya sekedar sebuah Ceritra atau dongeng belaka tapi bisa dibuktikan dalam Prasasti2 dan Naskah2 Sunda Kuno, yang sekarang tersimpan rapi baik di Musium Sribaduga Bandung maupun di Musium Nasional Jakarta. Antara lain menyebutkan :
1. agar Menjaga Kabuyutan dan alam Lingkungan karena banyak Tumbuh-tumbuhan disana (Naskah Amanat Galunggung abad 15)
2. Agar Menjaga Habitat Ikan disungai-sungai (Prasasti Sanghyang Tapak Sukabumi abad ke 11)
3. Telah membuat Gugunungan (Penghijaua) , Membuat Hutan Samida (Hutan Kota/ Kebun raya)
– Membuat Talagarena (Danau Buatan Penampung air)
– Membuat Parit Besar sbg saluran Pembuangan Air dan Pertahanan
(Prasasti Batu Tulis Bogor 1482 M)
4. Membuat Sodetan Sungai/Kali yang menghubungkan langsung ke Laut Chandrabaqa – Kaligomati sepanjang 12 KM (Prasasti Purnawarman)
5. Komitman Masyarakat Adat yang ada di Tatar Sunda seperti Kampung Adat Baduy, Naga, Dukuh, Kuta, Cipta Gelar dll, Berkomitmen Keras Untuk tetap Menjaga Alam dan Lingkungan dengan tetap melestarikan Hutan Larangan dan Hutan Tutupan yang sampai saat ini masih terpelihara dengan utuh.


Bahkan salah satu adat Tradisi mereka sebelum melakukan Pernikahan wajib Menanam 10 Pohon dilingkunganya, hal ini pula yang ditiru Anton ketika menjabat di Kepolisian terutama ketika jadi Kapolres dan Kapolwil yang mewajibkan anggotanya yang mau nikah menanam pohon, bahkan Anton jika ada acara hajatan internal, cindramatanya diberikan berupa bibit Tanaman. Karena Satu Pohon yang ditanam sama dengan memberi satu Kehidupan bagi Alam Semesta , menjadikan lingkungan sekitar semakin Hijau , untuk itu mengajak mari kita Kembalikan Nusantara sebagai Jamrud Khatulistiwa yang Tetap hijau, sebagai Pusat paru-paru Dunia.



Hadir dalam acara tersebut lebih kurang 150 orang terdiri dari berbagai komunitas dan Pemda al : Kadisbudpar, Ketua Apdesi , Secapa Polri, irfan Azis dari Dampal Jurig, Bunda Ariesta dari Sundawani Sukabumi, Bung Endi Sekjen Projo Jabar, Ketua DPC Manggala Garuda Putih Sukabumi, Ketua DPC Lasykar Siliwangi , Ketua Walhi Cianjur, Ketua Pajampangan, Macan Putih, Kabuyutan Rangga Gading , Kang Bule. Dll.

Puncak Acara Diakhiri dengan Penanaman Pohon pradana utk 10.000 pohon yang akan ditanam disekitar bukit Gunung gede Pangrango sbg Buktos bukan hanya sekedar Waos dari Generasi masa kini dlm menjaga alam dan lingkungan , sekaligus DiMeriahkan dengan aktrasi Debus dari Comunitas Sundawani.(HS)

Share It.....