Media Warisan Budaya Nusantara
Sedikitnya empat ratusan lebih calon mahasiswa baru sudah mendaftar di Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPER – FB) dan memasuki tahapan wawancara, pada Selasa (24/6/2025).
Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi yang didirikan oleh kolaborasi Pemerintah Kabupaten Ngada bersama Gereja Katolik Keuskupan Agung Ende, diselenggarakan oleh Yayasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (YASUKDA), terus memastikan langkah maju dan bergerak menuju sebuah Institut di Kabupaten Ngada Pulau Flores.
Rangkuman media WBN, untuk tahun akademik 2025/2026, STIPER Flores Bajawa membuka pendaftaran mahasiswa baru dalam dua gelombang. Gelombang pertama 1 Maret 2025 – 30 Mei 2025.
Gelombang kedua, 1 Juni – 25 Agustus 2025.
Bertempat di Aula Kampus C Turekisa, pada Selasa (24/6), STIPER Flores Bajawa
menyelenggarakan pertemuan calon mahasiswa baru bersama orang tua dengan pimpinan Stiper Flores Bajawa, para dosen dan tendik.
“Kampus Stiper Flores Bajawa siap membantu dan memfasilitasi KIP beasiswa kepada seluruh calon mahasiswa baru. Kampus Stiper akan mendapat juga kuota beasiswa dari Pemda Ngada, mutiara Ngada dan beberapa lembaga lainnya”, ujar Ketua Stiper Flores Bajawa Dr. Nicolaus Noywuli, S.Pt.,M.Si dalam pertemuan tersebut, mengutip Lensa Stiper (24/6).
Dr. Nicolaus Noywuli, S.Pt.,M.Si memastikan Stiper Flores Bajawa menyediakan banyak peluang beasiswa.
Ia mengajak para lulusan SLTA, baik dalam wilayah Ngada maupun dari berbagai daerah lainnya, mendaftar di Stiper Flores Bajawa.
Sebelumnya dikabarkan WBN, dalam usia lembaga pendidikan tinggi yang bisa dikata masih sangat belia, STIPER FB telah berhasil menggelar acara wisuda perdana, dengan mencetak sedikitnya 62 Sarjana Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa.
Perinciannya adalah 30 Sarjana Pertanian, 32 Sarjana Peternakan. Sebanyak 13 orang mengikuti wisuda secara daring dari Israel.
“Dan bisa kami kabarkan bahwa STIPER-FB akan terus berjuang menuju Institut”, ungkap Ketua Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa, Dr. Nicolaus Noywuli, sebelumnya kepada WBN.
WBN News
