Sulsel,WBN-Pembangunan rel kereta api di Sulawesi Selatan terancam batal dan akan dialihkan ke Pulau Jawa.
Rencana pembatalan proyek kereta api di Sulsel disebabkan adanya masalah serius di Kabupaten Maros.
Ancaman disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretapian, Zulmafendi saat berada di kantor bupati Maros, Kamis (13/8/2020).
Lahan yang bermasalah kali ini adalah lahan untuk jalur kereta api Maros – Makassar. Karena masalah ini, proyek tersebut terancam bakal dialihkan ke Pulau Jawa.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretapian Zulmafendi permasalahan lahan untuk jalur tersebut kian berlarut-larut. Dia menilai pemerintah lamban dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Jika memang tidak siap, kami bisa memindahkan pembangunan proyek kereta api ini ke daerah lain,” kata Zulmafendi dalam rapat soal perkeretaapian di Kantor Bupati Maros, Kamis (13/8/2020).
Terkait hal ini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengaku permasalahan itu bisa diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat. Menurutnya, pihaknya telah bekerja secara maksimal. Dana untuk pembebasan lahan juga sudah disiapkan.
“Kita selesaikan. Kita kompak kok. BPN, Kejati, siang malam pemerintah daerah kumpulin masyarakat. Jadi nggak usah mengancam. Kita ini tinggal kesiapan anggaran untuk pembebasan lahan,” kata di Kantor Bank Sulselbar, Jumat (14/8/2020).
Sekretaris Direktorat Jendral Perkeretapian Zulmafendi menyoroti lambatnya progres pembangunan jalur KA tersebut. Bahkan mengancam akan mengalihkan pembangunannya ke Pulau Jawa karena permasalahan pembebasan lahan yang berlarut-larut. “Nggak usah ngancam-ngancamlah. Ini bukan ranahnya untuk mengancam-ancam. Kita sudah bekerja maksimal,” ujar Nurdin yang dimintai tanggapannya terkait hal tersebut.
Sementara itu, camat Marusu mengaku, lambannya pembebasan lahan rel kereta api di wilayahnya disebabkan karena adanya oknum yang mempengaruhi warga untuk menolak membebaskan lahannya.
Bahkan kata dia, orang tersebut juga mengaku dibacking oleh aparat.
Dalam rapat penting tersebut Hatta Rahman dikabarkan tak hadir.
(HERMAN)