Kapolda NTT : Salah Paham Anggota TNI Dan Polri Di Kupang Sedang Ditangani Bersama, Kondusif

WBN │Bentrokan antara Anggota TNI dan Anggota Polri di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara  Timur yang bermula dari salah paham, telah terjadi kesepakatan bersama, untuk mengambil beberapa kesimpulan yang akan dilaksanakan bersama.

Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum., didampingi Kasrem 161/WS Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, Kasibinpers Lanud El Tari Letkol Adm Adam Toaha, S.Pd., Asrena Lantamal VII/Kupang Kolonel P. Ahmad Afandi, Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., dan Pj. Walikota Kupang George Melkianus Hadjoh, S.H., saat konferensi pers di Lobby Mapolda NTT, Kamis (20/4/2023), menjelaskan, bahwa kejadian tersebut berawal dari salah paham antara Anggota Polri dan Anggota POM pada pertandingan Futsal.

“Saat sedang melaksanakan pertandingan Final kejuaraan Futsal di gedung Gor Kupang antara Polda NTT dan PDNK TTS. Dimana dalam pertandingan tersebut terjadi salah paham antara Anggota Polri dan Anggota POM di dalam Gor. Karena banyak video yang telah viral, sehingga Anggota TNI yang lain tidak tahu permasalahan tersebut kemudian pada berdatangan, sehingga terjadi kesalahpahaman tersebut”, jelas Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum.

Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum mengkungkapkan bawha sudah melaksanakan rapat kordinasi bersama Yiga Matra TNI AD, TNI AU dan TNI AL serta Walikota Kupang di Polda NTT.

“Kami sudah laksanakan beberapa tindakan, berupa pencegahan sejak tadi malam, seluruh pimpinan di Kupang langsung laksanakan rapat darurat. Kemudian tindakan di lapangan, guna mencegah bentrokan meluas. Sehingga sejak tadi malam situasi sudah kondusif dan kita harapkan ini terus berlangsung sehingga masyarakat tidak terganggu dengan adanya kejadian tadi malam karena adanya kesalahpahaman antara Anggota TNI dan Polri”, jelas Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum.

“Kami telah mengambil beberapa kesimpulan yang akan dilaksanakan bersama antara TNI dan Polri serta satkeholder lainnya dimana ada pejabat Walikota Kupang disini”, tambah Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum.

Beberapa rekomendasi yang akan laksanakan antara TNI-Polri, diantaranya pertama, akan dibentuk Team Investigasi bersama untuk memperoses kasus bentrokan tersebut secara transparan.

Kedua, semua yang hadir berkomitmen untuk melakukan penindakan proses hukum kedalam terhadap personel yang terlibat.

Ketiga, pos-pos yang rusak akan dibangun bersama oleh anggota TNI dan POLRI. Kemudian yang keempat, pos pengamanan dan pos pelayanan akan dijaga bersama antara Anggota TNI dan Polri.

Keempat, akan dilaksanakan Patroli Gabungan bersama, TNI dan Polri.

“Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat didalam aktivitas mereka terutama didalam menyambut rangkaian Idul Fitri”, terangnya.

Keenam, kepada seluruh Anggota agar tidak terpancing ataupun terprovokasi.

Ketujuh, akan proses hukum kepada pihak panitia penyelenggara yang tidak mempunyai ijin dan juga dalam pengamanan tidak melibatkan Polri. Yang mana merupakan kegiatan masyarakat.

Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan yang menghadirkan banyak orang, agar selalu mengajukan surat ijin kepada pihak kepolisian.

“Tujuannya agar Polri bisa mengantisipasi dan memberikan pengamanan terhadap kegiatan tersebut.”, Imbuhnya.

“Saat ini situasi sudah kondusif, dan semua pihak sudah menjamin tidak terjadi lagi kejadian seperti ini. Kami akan berkerjasama di lapangan untuk memberikan rasa aman dan nyaman di NTT, khususnya di Kota Kupang. Kita akan dukung kegiatan masyarakat. Ini membutuhkan kerjasama dari semua satkeholder, TNI, Polri dan Instansi terkait, bahkan masyarakat sendiri”, tutup Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum.

TB│ WBN

Share It.....