Pelipus Libu Heo

WBN-Sabu Raijua, NTT – Perkumpulan Ecologi Rai Hawu mendatangkan dan mendistribusikan 1000 anakan pohon siap tanam dari Kupang bagi masyarakat  Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain mendatangkan pohon dari Kupang, untuk menghijaukan pulau Niki Maja itu, Perkumpulan Ekologi Rai Hawu juga sedang melakukan pembibitan Anakan dan sebagian telah ditanam di beberapa lokasi di Kecamatan Raijua.

Demikian dikatakan Koordinator program, Pelipus Libu Heo , Kepada Media online, Majalah dan Streaming TV Warisan Budaya Nusantara saat dikonfirmasi Media ini terkait aktivitas Ekologi Rai Hawu dalam upaya perbaikan lingkungan .

Dikatakan Pelipus, anakan yang didistribusikan dari kupang adalah anakan buah, dan anakan perindang bantuan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina Kupang untuk ditanam sebagai tanaman konservasi lahan dan pelindung mata air di Desa Ballu dan sekitarnya.

“Kita sudah kirim ke Raijua dengan Perahu pada Selasa (13/02/24) lalu” Kata Pelipus kepada media ini, Kamis 22 Februari 2024

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sabu Raijua itu menjelaskan bahwa Anakan tersebut didapat gratis. Namun biaya angkutan dan transportasi Kupang – Sabu-Raijua- Lokasi menjadi tanggungan Ecologi Rai Hawu.

“Kita dapat cuma -cuma, hanya saja biaya ke Raijua yang mahal. Kita harus bayar oto, bayar buruh dan kapal. Ini yang bikin harga mahal”,ujarnya.

Pria kelahiran Pulau Raijua itu berharap pengusaha angkutan laut tidak memandang siapapun yang memuat anakan sebagai bisnis sehingga dikenakan tarif yang wajar. Dikarenakan anakan yang didistribusikan untuk kepentingan penghijauan dan pemulihan lingkungan, bukan untuk bisnis.

“Pemilik kapal masih melihat, kita yang peduli lingkungan kirim anakan. Dijadikan sama seperti barang bisnis, sehingga mereka menentukan tarif angkutan suka – suka”, ujarnya

Pemimpin Redaksi (Pemred) Media online Pelopor9 itu meminta kepada masyarakat yang akan mendapatkan anakan untuk merawat dengan baik, sampai berhasil tumbuh dan bermanfaat di kemudian hari.

Dikatakannya, sebelumnya Ecologi Rai Hawu bersurat ke BPDAS Benain Noelmina Kupang untuk memperoleh anakan dalam jumlah yang banyak. Namun yang bisa diberikan BPDAS adalah 950 anakan atau hampir seribu anakan.

Anakan tersebut adalah anakan Pinang 100 pohon, Anakan Sengon 350 pohon, anakan Mahoni 400 pohon dan Anakan Durian 100 pohon.

Terpisah, Fasilitator Lapangan, Yonatan Dimu dan Krsistian Hoke Liba mengakui bahwa anakan telah tiba di pulau Raijua dalam keadaan baik. Namun anakan sementara proses adaptasi di kebun persemaian Ecologi Rai Hawu di Desa Ballu.

Selanjutnya, anakan akan didistribusikan kepada masyarakat pada akhir bulan Februari 2024 untuk ditanam pada lahan milik masyarakat maupun lahan pemerintah.

Sedangkan, menurut Kris Hoke Liba persediaan anakan di lokasi pembibitan Ecologi Rai Hawu yang siap ditanam di luar anakan bantuan BPDAS adalah sebanyak 1.556 pohon. Dimana sebagian besar sudah dilakukan penanaman.

“Kami juga telah melakukan pembibitan sendiri di kebun , ada sebagian yang sudah kami tanam” Ujar Kris Hoke Liba

Kris menjelaskan bahwa anakan yang mereka pembibitan berupa Terdiri dari anakan Ketapang 150 pohon, Kapas 86 pohon, Jati 9 pohon, Pinang Hias 236 pohon, Jambu Mente 243 pohon, Mimba 766 pohon, Memo 20 pohon dan Mangga 46 pohon.

Untuk diketahui bahwa Ekologi Rai Hawu merupakan perkumpulan atau komunitas anak muda di Sabu Raijua yang telah memiliki akta notaris sebagai sala satu perkumpulan yang resmi serta bergerak di bidang Kelautan, Lingkungan Hidup dan Pertanian.

Selain bergerak di tiga bidang tersebut, dalam sepak terjangnya selama ini, pada Tahun 2021 Ekologi Rai Hawu juga pernah terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu masyarakat Sabu Raijua yang menjadi korban badai Seroja . (TIM)

Share It.....