Viralkan, Keresahan Perusahaan Media

Penulis: Masayu Neni Triyatna, SE, B.Sc

Pimpinan Redaksi dan CEO Media Warisan Budaya Nusantara

Kondisi industri media di Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan. Satu per satu perusahaan media—baik media cetak, penyiaran, maupun daring—harus menutup usahanya akibat tekanan ekonomi yang semakin berat. Fenomena ini menjadi sumber keresahan mendalam bagi kami, para pengelola media, termasuk di Media Warisan Budaya Nusantara.

Media adalah salah satu pilar utama dalam sistem informasi dan demokrasi bangsa. Secara etimologis, kata media berasal dari bahasa Latin medius, yang berarti “tengah” atau “perantara”. Dalam konteks sosial, media merupakan sarana penyampaian pesan dari sumber ke penerima, dari pemerintah ke rakyat, dari suara publik ke pengambil kebijakan. Tanpa media, saluran komunikasi publik akan lumpuh, dan masyarakat akan kehilangan akses terhadap informasi yang bebas dan terpercaya.

Lalu apa jadinya bila seluruh media di Indonesia gulung tikar? Siapa yang akan menjadi penyalur informasi yang objektif? Siapa yang akan mengawasi jalannya kekuasaan dan menyuarakan aspirasi rakyat? Hilangnya media bukan hanya kehilangan sebuah industri, tetapi juga keruntuhan fondasi demokrasi itu sendiri.

Miris, namun inilah kenyataan yang harus dihadapi. Karena itu, kita tidak bisa tinggal diam. Sudah saatnya para pemilik dan pelaku usaha media bersatu, membentuk satu wadah bersama, dan menyusun strategi bertahan hidup yang lebih adaptif dan kolaboratif. Dalam dunia yang terus berubah, kita tidak bisa lagi bekerja sendiri-sendiri.

Salah satu jalan keluar yang kami yakini adalah media konvergensi—sebuah pendekatan yang mengintegrasikan berbagai platform dan teknologi media dalam satu ekosistem terpadu. Konvergensi bukan sekadar perubahan teknis, tetapi juga semangat kolaborasi, efisiensi, dan inovasi. Dengan berbagi sumber daya, teknologi, bahkan ruang iklan, perusahaan media bisa menghemat biaya, memperluas jangkauan, dan memperkuat keberlangsungan bisnisnya.

Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) hadir sebagai respons nyata terhadap tantangan ini. AMKI bukan hanya sekadar organisasi, tetapi ruang gotong-royong untuk menyelamatkan industri media nasional. Di dalamnya, para pengusaha media dari berbagai platform dapat bergandengan tangan, berdiskusi, dan menemukan solusi bersama. Melalui semangat konvergensi, kita bisa membangun model bisnis media yang baru—lebih tangguh, lebih berkelanjutan, dan tetap berakar pada nilai-nilai jurnalistik yang profesional.

Mari kita viralkan keresahan ini, bukan untuk mengeluh, tetapi untuk menggerakkan kesadaran kolektif. Bangkitkan kembali media Indonesia. Kuatkan bangsa ini dengan semangat pers yang bersatu. Karena tanpa media, demokrasi tak akan punya suara.

Share It.....