Manado, Sulut – Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut akan menggelar Pameran bertajuk ‘Jejak Bambu dari Masa ke Masa Tahun 2019’.Dalam rangka Pelestarian Bambu yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan manusia serta menumbuhkan rasa cinta masyarakat dewasa kini yang mulai melupakan nilai budaya manfaat Bambu.
Pameran yang sengaja mengangkat sisi bahan material bambu bertujuan menyorot peranan bambu bagi kehidupan manusia, terutama bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Fery RJ Sangian S.Sos., M.A.P., saat memimpin Rapat Pematangan pelaksanaan Pameran Bambu yang diikuti seluruh ASN dan THL di Aula Dinas Kebudayaan, Senin (18/11).
Sangian mengatakan, Pameran Bambu ini rencananya dibuka Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw pada Selasa 19 November 2019 pukul 09.00 di Kompleks Halaman Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara.
Dijelaskan, bambu sendiri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Sulawesi Utara.
“Tetengkoren, pitate, tolu, sosiru, sperak, dodorobe, nasi jaha, kower, musik bambu melulu, adalah beberapa produk kebudayaan yang cukup dikenal dan masih lestari sampai saat ini. Harapan kami, melalui pameran ini bambu semakin dicintai dan dilestarikan di tengah kehidupan masyarakat post modern,” ungkap Sangian.
Pameran Bambu ini, terbuka untuk umum, baik masyarakat luas maupun bagi para pelajar dan mahasiswa
Penulis : tevri ngantung | ™red ndra