Kirab Budaya Ngarot, Ucapan Rasa Syukur

INDRAMAYU, LELEA, JAWA BARAT
Kirab Budaya Ngarot yang di gelar di desa Lelea, kab. Indramayu berjalan begitu sangat meriah dan semarak,di karenakan di desa Lelea tradisi Ngarot, Berasal.

Acara yang di buka langsung oleh kepala desa Lelea RAIDI dan di hadiri oleh Disbudpar kab. Indramayu, camat, kapolsek, muspika dan Koramil kecamatan Lelea.
Ngarot “Nga-rot” berasal dari bahasa Sunda yaitu istilah minum/ngaleueut dan ada juga “Ngaruat” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bebas dari kutukan. Ngarot adalah upacara adat, Tradisi Ngarot memiliki arti rasa syukur terhadap datangnya musim tanam.

Adapun mitos yang berkembang di tengah masyarakat kecamatan Lelea, masyarakat tidak berani menggarap sawah apabila belum dilakukan tradisi Ngarot tersebut dan apabila tidak sampai di laksanakan, maka akan ada bencana yang menimpa para petani, bencana tersebut bisa gagal panen atau tanaman padi akan di serang hama.

Dan dalam pelaksanaannya, kirab Budaya Ngarot harus di laksanakan pada hari Rabu, karena hari Rabu di percaya membawa keberkahan.
Akan tetapi tidak pada hari Rabu Kliwon, bila dilaksanakan pada hari Rabu Kliwon maka akan terjadi masalah, baik masalah perkelahian antar penduduk kampung atau keributan di saat pelaksanaan kirab tradisi budaya Ngarot dan keributan itu pernah terjadi Tutur Ki Somana selaku tokoh masyarakat dan juga ketua BPD desa Lelea.


Selain menceritakan sejarah tradisi Ngarot, ki Somana juga menunjukan benda benda peninggalan leluhur desa lelea yang tersimpan di dalam salah satu ruangan di kantor desa. Semoga tradisi kirab budaya Ngarot akan terus dilaksanakan dan di lestarikan

” Ini adalah amanah dari leluhur yang harus di laksanakan, karena tradisi ini banyak menyimpan sisi kebaikan. Ada gotong royong, kebersamaan, saling berbagi dan yang utama terjalin kekeluargaan yang erat di antara masyarakat Lelea “

ungkap kepala desa Lelea RAIDI penuh semangat.

(Cp.Enjoy – Nce’x Dr – Robby) | red ndra

Share It.....