WBN l Jakarta Utara – Siti Zalfah (42) dan suami, Ari Winarko (46) kaget bukan kepalang mendengar perkataan Nazwa Natasya Shafa (18) lolos seleksi Calon Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2021.
Tasya, sapaan Nazwa Natasya Shafa, ternyata sengaja tak pernah memberitahukan kedua orang tuanya bahwa dirinya mengikuti proses seleksi Capaska.
Selama itu, Tasya hanya meminta izin mengikuti ekstrakulikuler Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di sekolahnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 11 Jakarta.
“Dia (Tasya) ngga pernah kasih tahu kalau ikut seleksi Capaska. Dia kasih tahunya hanya latihan Paskibra. Memang benar saya sempat telepon temennya kalau dia latihan. Langsung dia peluk saya dan ayahnya saat kasih tahu dia lolos seleksi,” ungkap Siti Zalfah melalui sambungan telepon, Senin (16/8).
Diakui Siti, Tasya tergolong anak disiplin dan mampu membagi tugas dengan baik. Disamping mengutamakan akademik sekolah, Tasya selalu mengisi waktu luangnya dengan membantunya berjualan mie ayam porsi anak di depan kediamannya, di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Dalam setahun terakhir, usaha yang rata-rata berpenghasilan kotor Rp 140 ribu rupiah itu kini menjadi tulang punggung baginya menafkahi keempat anaknya, Salsa Nabila (21), Tasya, Fikri Abdul Rafi (13), dan Abizar Ataya Azka (3).
Sang suami tak lagi bekerja lantaran terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaannya kolaps akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan terpaksa mengeluarkannya dari pekerjaan yang telah digeluti sejak 18 tahun silam.
“Tasya anaknya rajin. Ngga malu bantu-bantu jualan mie ayam. Ya kalau ada tugas sekolah pasti dia bilang mau kerjain dahulu setelah itu bantu lagi. Dia suka belanja juga ke pasar, bantu-bantu layani anak-anak yang beli mie ayam juga,” jelasnya.
Siti berharap, kegiatan Paskibraka yang sangat membuatnya bangga ini mampu mengantarkan cita-cita Tasya menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) seperti yang selama ini diidamkan selama ini.
Meski dengan keterbatasan penghidupan ekonomi, dirinya optimis Tasya menjadi seorang abdi negara di masa mendatang.
“Harapan saya biar ada kemajuan lagi buat dia (Tasya) kedepannya. Dia pengen jadi Polwan. Insyallah saya dan keluarga selalu dukung dari segi apapun,” pungkasnya.
Serupa dengan Tasya, teman seperjuangan satu sekolahnya yang kini tergabung dalam Paskibraka tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2021, Anggit Indar Wicaksono juga diharapkan kedua orang tuanya menjadi abdi negara.
Ayahnya yang hanya seorang pengurus Rukun Tetangga (RT) di kawasan Kelurahan Rorotan, Cilincing, Agus Indarto (48) menginginkan cita-cita anaknya menjadi prajurit Tentara Negara Indonesia (TNI) terwujud melalui Paskibraka.
“Mau digembleng sekeras apapun, anak saya harus kuat demi meraih cita-cita menjadi seorang militer. Keluarga mendukungnya,” sebut Agus.
Diketahui, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara telah mengukuhkan 42 anggota Paskibraka Tahun 2021, Senin (16/8). Mereka ditugaskan mengibarkan Bendera Pusaka di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Selasa (17/8) besok. Rept l Kholidin l