WBN│NTT – Wakil Bupati Sabu Raijua, NTT, Yohanis Uly Kale mengajak Masyarakat Sabu Raijua memanfaatkan musim hujan untuk menanam untuk pemenuhan gizi rumah tangga. Hal ini disampaikan saat kegiatan penyerahan bibit bawang merah, bibit jagung, tandon air dan beras kepada Masyarakt Desa Kota Hawu, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Selasa (22/12/2021), berlangsung di Aula Kontor Desa Kota Hawu.
Rangkuman WBN, turut hadir dalam kegiatan ini, Plt. Camat Liae, Babinsa, Babinkantibmas, Kepala Desa Kota Hawu, perangkat Desa serta masyarakat penerima bantuan.
Uly Kale juga menginstruksikan kepada seluruh Kepala Desa untuk mempersiapkan lahan tanam sorgum sebagai salah satu komoditi unggulan Sabu Raijua yang perlu dikembangkan.
Pasalnya, tanaman sorgum sebagai kebanggaan Sabu Raijua sudah mulai ditinggalkan oleh para Petani, meski tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi pangan lokal bernilai gizi tinggi dan sehat.
“Tahun depan seluruh Kepala Desa harus mempersiapkan lahan untuk menanam sorgum sebagai salah satu komoditi unggulan Sabu Raijua yang perlu dikembangkan. Saya lihat saat ini banyak masyarakat tidak tanam sorgum lagi, padahal tanaman ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta menjadi pangan lokal yang bernilai gizi tinggi dan sehat”, kata Politisi PKB itu.
Menyangkut pasar, menurut pria yang disapa Mohoro itu, adalah tugas pemerintah untuk mencari pasar dan pasarnya sudah ada, sehingga dirinya berharap setiap desa bisa mempersiapkan lahan sekitar 2,5 hektar.
“Tentang pasar, bapa, mama tidak perlu ragu karena itu adalah tugas pemerintah untuk mencari pasar dan pasarnya sudah ada, sehingga saya berharap tiap desa bisa mempersiapkan lahan sekitar 2,5 hektar”, jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh setiap Kepala Keluarga memiliki kebun hidup. Kebun hidup yang dimaksud adalah memanfaatkan pekarangan untuk tanam tanaman kebutuhan dapur.
Hal itu, lanjutnya, penting agar masyarakat Sabu Raijua tidak berharap pada pasokan dari luar Sabu yang hanya untuk kebutuhan dapur saja. Secara ilmu ekonomi, langkah ini untuk mencegah terjadinya Capital flight.
“Saya ajak kita semua dan setiap Kepala Keluarga memiliki kebun hidup. Kebun hidup yang dimaksud adalah memanfaatkan pekarangan untuk tanam tanaman kebutuhan dapur. Hal ini penting supaya masyarakat Sabu Raijua jangan lagi berharap pasokan bahan makanan dari luar Sabu hanya untuk kebutuhan dapur saja, sehingga secara ilmu ekonomi kita telah mencegah terjadinya capital flight”, ujarnya.
Berkaitan dengan pandemi Covid-19, Wakil Bupati termuda di NTT itu menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta mendukung program vaksinasi Covid-19 dengan memberi diri divaksin serta mengedukasi masyarakat sekitar agar mau divaksin.
“Saya menghimbau kita semua untuk tetap menjaga protokol kesehatan serta mendukung program vaksinasi Covid-19 dengan memberi diri divaksin serta mengedukasi masyarakat sekitar agar mau divaksin”, pungkasnya.
WBN│JHF│Editor-Aurel