WBN. Kota Bekasi – Acara lebaran Bekasi Ke-2 yang di gagas Tokoh Budayawan Bekasi H. Damin Saba dari Jajaka Nusantara dibantu WN.88, Bertempat di lapangan Alun-alum Bekasi.(11/06)
Kegiatan berlangsung sukses dan sangat meriah, diikuti sekitar 5000 Masyarakat Bekasi raya, Jabodetabek plus masyarakat Kerawang dan Subang dengan Sangat antusias.
Hadir dalam Acara tersebut Plt Walikota Bekasi, Pjs Bupati Bekasi, Dandim, Ketua MUI, PCNU , Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, Tokoh Budaya, Para Ketua Ormas Al Bamus Betawi, FBR, Jejaka Nusantara, WN 88, GMBI, AMS dan tamu undangan lainnya.
Acara dimeriahkan oleh Marching Band Chandrabaqa, Debus dari Jajakan Nusantara, Satria Banten serta Silat dan Tari jaipong dari Perguruan silat & Sanggar seni Bekasi raya.
Dalam Sambutanya Anton Charliyan Mantan Kadiv Humas Polri mewakili Tokoh Budayawan Sunda menyampaikan “bahwa acara lebaran bekasi dengan 1000 ketupat ini Patut di tiru oleh daerah lain sebagai arena silaturahmi antar warga tanpa membedakan suku, ras agama, etnik dan golongan lain. Sehingga satu sama lain bisa saling mengenal lebih dekat, sebagai satu keluarga besar bekasi raya. Bila acara tsb dilaksanakan secara berkelanjutan, tidak hanya event lebaran saja tapi termasuk event-event hari raya yang lain , bisa dirayakan secara bersama-sama, maka dengan seringnya elemen-elemen masyarakat berkumpul bersama, tidak hanya saling mengenal saja, namun lebih jauh dari itu akan tumbuh rasa ke kerabatan yang kuat, sehingga tidak Mudah Diadu domba tidak mudah dijadikan ajang Hoax oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI. Sebab sebagaimana kita ketahui bersama salah satu titik rawan Bangsa Indonesia dengan Pluralismenya yang multi kultur, sangat rentan sekali diadu domba, sehingga dijadikan jurus ampuh para Kolonial dulu untuk menguasai Negeri kita, yakni yang kita kenal dengab Devide Et Impera (memecah belah bangsa satu sama lain agar saling berantem) yang dampaknya bisa kita rasakan sampai hari ini.” tegas mantan kapolda Jabar Anton Charliyan.
Dengan adanya Acara Lebaran Bekasi ini agar tetap dipertahankan sebagai suatu tradisi khas masyarakat Bekasi. Dan kedepan jika memungkinkan bisa ditambahkan dengan merayakan hari hari raya umat lain yang dianggap besar, sehingga jika sering otomatis rasa kekerabatan dan Kekeluargaan tadi makin erat dan makin mengikat. Dengan demikian secara otomatis akan mampu membangun rasa Persatuan dan Kesatuan antar Warga, antar ormas antar etnis, antar suku dll. Yang kokoh, Sekaligus juga membangun Nilai-nilai Toleransi antar umat Beragama.
Terlebih di era global ini masyarakat kita makin cenderung Individualitas, sangat membutuhkan ajang Silaturahmi dan Kebersamaan seperti lebaran Bekasi ini, justru kedepan Silaturahmi seperti bisa menjadi suatu Hal yang langka.
Sekali lagi dengan adanya acara lebaran Ketupat ini bisa menjadi ajang untuk membangun rasa kesatuan dan Persatuan serta memupuk Nilai-nilai Toleransi antar umat dengan Nyata, tidak hanya sekedar Wacana demikian Anton Mantan Kapolda Jabar yang kini lebih akrab dipanggil Abah Anton juga dikenal sebagai Tokoh Penggiat Anti Intoleransi dan Radikalisme menutup sambutanya.(ndra)