Bupati Nagekeo Dorong Pemanfaatan Pekarangan Pro Ekonomi

WBN │Bupati Kabupaten Nagekeo, NTT, Johanes Don Bosco Do mendorong masyarakat, para ASN maupun Pensiunan untuk tidak membiarkan pekarangan rumah menjadi tidak bermanfaat, namun sebaliknya harus dipergunakan sedapat mungkin, bernilai guna untuk membantu ekonomi ataupun penyangga kecil-kecilan kebutuhan rumah tangga.

Rangkuman media ini, (24/8/2022), Bupati Don memberikan motivasi optimalisasi pemanfaata pekarangan sebagai Kebun, Kandang dan Kolam, atau disingkat 3K.

Dalam gerakan 3K tersebut, Bupati Johanes Don Bosco Do mendatangi sejumlah rumah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pensiunan ASN di Kelurahan Danga, RT 12 Paudo Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Rabu (24 /8/2022).

Bupati melihat langsung dari dekat dan memberikan motivasi pemanfaatan pekarangan untuk pertanian, pertenakan ataupun tanaman hortikultura dan usaha ekonomi lainnya.

Berawal dari kediaman ASN Dinas Perhubungan Nagekeo, Stef Nanga, yang mengisi pekarangannya dengan tanaman pakan ternak berupa tanaman odot untuk pakan sapi peliharaan.

Berikutnya Bupati Don sambangi pekarangan rumah Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo, Monika Oliva Mogi, yang digunakan untuk usaha ternak babi, unggas, kolam ikan dan dikelilingi banyak tanaman mangga dan rambutan.

Di pekarangan Kadis Pertanian, ternyata tidak hanya bagian belakang rumah, namun di samping dan di depan rumah juga dilakukan pemanfaatan pro ekonomi keluarga.

Tidak berhenti disitu, Bupati Nagekeo juga menyambangi kediaman seorang ASN RSD Aeramo, Djon Kizu dan Pensiunan ASN, Gaspar Wala yang menyuguhkan kebun pakan berupa tanaman Kinggres dan Odot) beserta pisang.

Pemandangan positif pemanfaatan pekarangan juga disaksikan oleh Bupati Don saat menyambangi rumah pensiunan guru, Viktor Tegu yang mengisi pekarangannya dengan memelihara ternak produktif maupun jenis unggas

Hal serupa juga ditemukan di tempat lainnya, pekarangan milik Mikhael Ajo Bi’i, seorang PPL ASN Dinas Pertanian Nagekeo, yang menyuguhkan tanaman hortikultura berupa sayur – sayuran, wortel, kangkung, terung dan lombok di pekarangan miliknya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan apresiasi atas usaha pemanfaatan pekarangan yang dapat menjadi talang pengeluaran rumah tangga dalam menjaga ketahanan pangan rumah tangga.

Bupati Don juga memberikan memotivasi untuk beternak unggas, demi mendukung ketersediaan pemenuhan gizi keluarga dalam upaya pencegahan stunting sekaligus menambah pendapatan ekonomi rumah tangga.

” Saya harap kompleks ini dapat menjadi rool model Kawasan Rumah Pangan Lestari tingkat lingkungan terdekat, agar bisa ditiru oleh tetangga”, harap Bupati Don.

Bupati juga menghimbau untuk berinovasi dalam pengelolaan KRPL yang ramah lingkungan dengan menerapkan pola zero waste atau tidak ada limbah yang terbuang.

Limbah tanaman dan kolam, lanjut Bupati, dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah ternak dijadikan sebagai pupuk tanaman.

“Para ASN harus menjadi panutan dan memberi best pratice bagi yang lain, terutama dalam memanage pengelolaan pekarangan rumah, untuk membantu perekonomian rumah tangga terutama pengeluaran rutin harian bisa dimanfaatkan dari hasil pekarangan. Dengan demikian kelestarian lingkungan tempat tinggal tetap terjaga demi tercipta kelestarian Kota Mbay”, pungkas Bupati Don.

Prokopim, Merry Ixta/Humas NK

WBN │Wil

Share It.....