Sejarah Kerjasama Indonesia Dan US-ASEAN Business Council

Pers Warisan Budaya Nusantara.

Presiden Jokowi menerima kunjungan delegasi dari Amerika -ASEAN Business Council  di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (25/05/2023).


Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Delegasi Amerika -ASEAN Business Council, membahas sejumlah kerja sama bidang investasi dan hubungan perdagangan Amerika Serikat dan Indonesia.

Dewan Bisnis Amerika-ASEAN adalah kelompok advokasi yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa, Asia Tenggara.

Dewan Bisnis Amerika-ASEAN adalah satu-satunya organisasi yang berbasis di Amerika, yang diabadikan dalam piagam ASEAN. Dewan Bisnis Amerika -ASEAN Berkantor pusat di Washington DC Council dan memiliki Kantor di New York City, juga di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Dewan Bisnis Amerika-ASEAN mewakili lebih dari 170 perusahaan terbesar Amerika Serikat.

Dewan Bisnis Amerika-ASEAN dibentuk sebagai tanggapan atas permintaan dari pemerintah ASEAN pada dialog ASEAN-Amerika Serikat tahun 1984. Pertama kali dikenal sebagai Pusat Pertukaran Teknologi Amerika Serikat-ASEAN.

Sedangkan misinya adalah untuk meningkatkan peluang perdagangan dan investasi bagi perusahaan Amerika Serikat di ASEAN, dan untuk meningkatkan akses negara-negara ASEAN ke sumber-sumber teknologi dan pelatihan Amerika Serikat.

Mantan Presiden Amerika Ronald Reagan pernah mengomentari pendirian Dewan tersebut, dengan mengatakan “Anda memulai prakarsa sektor swasta yang paling penting dan inovatif untuk memperkuat kehadiran Amerika Serikat dan daya saing di Asia Tenggara.

Pada tahun 1989, Pusat Pertukaran Teknologi Amerika Serikat-ASEAN menyerap Dewan Bisnis ASEAN-Amerika Serikat yang telah ditempatkan di Kamar Dagang Amerika Serikat sejak 1979. Setelah penggabungan, Dewan mengambil nama Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN dan Teknologi.

Nama diubah menjadi Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN pada tahun 1997. Sejak Dewan didirikan pada tahun 1984, telah terjadi pertumbuhan perdagangan yang luar biasa antara Amerika Serikat dan ASEAN, mencapai US$ 198,5 miliar dolar pada tahun 2012.

Disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui siaran pers Sekretariat Presiden, bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN membahas berbagai kerja sama bidang investasi, hubungan perdagangan, peningkatan ekosistem industri electric vehicle atau mobil listrik, dimana Indonesia mempunyai sumber daya mineral yang sangat besar.

Selain itu, Indonesia bisa juga mendapat fasilitas untuk masuk dalam pasar electric vehicle di Amerika untuk bisa meningkatkan peranan dan juga kemampuan dalam menarik investasi.


Pemerintah akan terus melakukan transformasi ekonomi, energi keberlanjutan, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara, (IKN).

Presiden Jokowi dan sejumlah perusahaan bidang industri energi juga membahas isu perubahan iklim dan pentingnya teknologi carbon capture, atau proses penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida selama persiapan bahan bakar fosil maupun dari limbah hasil pembakarannya. Yang mana, kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon dilakukan pada pembangkit listrik dan proses pengolahan gas alam. Pemerintah Indonesia juga mematuhi komitmen dalam menghadapi perubahan iklim.

Pers Warisan Budaya Nusantara, Editor : Aurel.

Share It.....