Jakarta- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Prof. DR. Yohana Susana Yembise yang menjadi ketua Paskah Nasional 2019 melepas obor paskah dari balaikota Jakarta disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (5/5).

Obor paskah nasional diterima oleh Pdt Anna Nonohara dari Poso dan akan dibawa ke kota Palu untuk diserah terimakan kepada panitia daerah menjadi lambang perayaan paskah nasional 2019 yang akan diadakan secara estafet mulai tanggal 8 Mei 2019 di Palu, dan Poso hingga perayaan ibadah Paskah Nasional diadakan di tepi danau Tentena pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2019.

Ketua Panitia Paskah Nasional 2019
Prof. DR. Yohana Susana Yembise dalam sambutannya menyampaikan obor paskah merupakan simbol kekuatan, simbol persatuan sehingga tidak ada perbedaan mulai dari Sabang sampai Merauke.

“Kita adalah satu tidak ada perbedaan, tidak ada perbedaan dari sisi agama, suku, budaya, bahasa, kita adalah satu, dan melalui paskah ini membawa kita kearah perdamaian,”katanya.

Yohana Yambise juga mengatakan bahwa paskah nasional ke 15 di Poso juga akan menggerakkan semua kaum wanita yang ada di Poso.

“Kita akan menggerakkan kaum wanita di Poso untuk menunjukkan kepada masyarakat di Poso, masyarakat di Indonesia dan internasional, bahwa perempuan adalah pembawa perdamaian, atau messenger of peace,” ujar Yohana.

“Dan kita akan deklarasikan bersama sehingga dengan adanya gerakan perempuan ini maka persatuan itu dibuat, diciptakan mulai dari keluarga, akan keluarga-keluarga lingkungan ke masyarakat dan disitulah akan kita tunjukkan tidak ada perbedaan diantara kita, kita adalah satu bersaudara, kita adalah satu didalam Tuhan,” sebut Yohana.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan atas nama pemerintah DKI Jakarta menyampaikan rasa penghargaan dan  terima kasih karena pada tahun ini diberikan kesempatan untuk menjadikan balai kota sebagai tempat hadirnya obor paskah nasional 2019.

“Tahun lalu saya ingat hadir di gereja Imanuel Gambir sana, tahun 2019 sungguh sebagai kehormatan hadir disini (obor paskah),” ujar Anies.

Anies meyakini bahwa spirit yang hadir dalam penerimana obor paskah adalah spirit untuk memperjuangkan dan menjaga persatuan.

“Kita semua menyadari identitas adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, itu adalah keputusan yang datangnya dari Tuhan Yang Maha Mengatur, tetapi persatuan datangnya dari ikhtiar dan usaha kita sebagai manusia. Karena itu persatuan Indonesia adalah hasil perjuangan, latar belakang itu bawaan dari Tuhan tapi persatuan adalah usaha kita,” imbuhnya.

Perjalanan sejarah obor paskah yang dimulai tahun 2015 dari pegunungan Langi Jaya Papua ke Manado, kemudian dibawa ke Balige Samosir dan tahun 2019 akan tiba di danau Tentena Poso.

“Semoga perjalanannya menuju Poso aman, dami dan penuh keberkatan,” pungkas Anies.

Penulis Val

Share It.....