WBN │Tak kenal lelah, tak peduli perih. Harus tetap mengejar mimpi. Meski sejuta badai melempar ke lautan putus asa, namun seorang calon imam harus tetap bangkit lagi. Bangkit dengan doa pada Sang Ilahi. Bangkit dengan segala daya terbaik dan usaha keras. Terus tapaki lakon pendidikan, pantang mundur hingga tahbisan itu datang sebagai kado emas.
Demikian kira-kira yang bisa disampaikan tentang lakon Imam baru, RD Yohanes Maria Vianney Djawa dari penggalan kisahnya yang sempat disampaikan kepada ratusan umat yang mengikuti misa perdananya tanggal 3 November 2022 di Kampung Paulundu, Paroki St. Joanne Baptista, Wolosambi Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
“Dulu saya perna gagal masuk menjadi siswa seminari tingkat SLTP.Saya sempat putus asa. Lalu, tiga tahun berikutnya saya berhasil masuk menjadi siswa seminari tingkat SLTA di Seminari Santo Brachmans Mataloko Ngada. Begitu banyak rintangan yang menurut saya tidak dapat saya lalui. Bahkan hingga pada akhirnya tidak sedikit orang heran, seorang Vianney Djawa kok bisa sampai imamat atau di tahbiskan jadi imam. Harus saya akui, jangankan orang lain yang merasa heran, bahkan saya sendiri pun heran, mengapa saya bisa sampai di batas ini, di tahbiskan. Maka kita sepakat, bahwa Tuhan tidak memilih orang yang kuat untuk menjadi sahabat Nya. Namun, Tuhan menguatkan orang-orang untuk menjadi sahabat Nya”, ungkap Imam baru, RD Yohanes Maria Vianney Djawa, dalam sambutannya di Paulundu, Mauponggo, (03/11/2022).
Sebelumnya, Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota pada tanggal 27 Oktober 2022, bertempat di Paroki St. Joanne Baptista Wolosambi Mauponggo memberkati Tahbisan Empat Imam Baru Keuskupan Agung Ende 2022, yakni RD Yohanes Maria Vianney Djawa, diutus di Kuasi Paroki St. Fransiskus Watunggere, Kecamatan Detukeli Kabupaten Ende, RD Karolus Yohanes Lali Madur, diutus di Paroki Hati Kudus Yesus Maunori Kabupaten Nagekeo, RD Fransiskus Asisi Mite, diutus di Kuasi Paroki Tritunggal Mahakudus Demulaka, dan RD Yulianus Arnoldus Tegu Bedi, diutus di Paroki St. Yosef Laja. Empat Imam Baru di doakan semoga senantiasa setia dalam panggilan karya perutusan sampai akhir hayat.
“Puji Tuhan, terima kasih banyak kepada kepada Gereja, kepada Bapak Uskup Agung Ende yang telah menabiskan saya menjadi imam. Kepada adat budaya, kedua orang tua saya, keluarga, sanak family, sahabat kenalan, para guru dan dosen, seluruh umat, kepada sekolah almamater, para senior, singkatnya kepada semua pihak yang telah menghantar seluruh proses hingga saya di tahbiskan menjadi seorang Iman Gereja Katolik. Terima kasih ku kepada altar sampai ke tungku dapur”, tambahnya.
Disaksikan WBN Pers, dalam kesempatan yang sama Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota melalui Vikep Mbay kembali menyampaikan proficiat bagi para Imam Baru atas rahmat tahbisan yang diterima.
Uskup Agung Ende juga memesan Imam Baru untuk pantang mundur, senantiasa setia dalam panggilan karya perutusan sampai akhir hayat.
Lebih lanjut, Pastor Paroki St. Joanne Baptista, Wolosambi Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, RD Arnoldus Yansen Triyono usai perayaan misa perdana Imam Baru, RD Yohanes Maria Vianney Djawa kepada media, Paulundu (3/11/2022) menyampaikan terimakasih banyak kepada Uskup Agung Ende, Vikep Mbay, para Pastor dan Suster, Gereja Paroki dan semua pengurus, adat budaya, pemerintah, pihak keamanan TNI Polri, umat, panitia, para anggota koor dan tarian, lembaga pendidikan, kaum pelajar, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap segenap proses mulai dari tahbisan para imam baru maupun acara misa perdana yang digelar di Paroki St. Joanne Baptista, Wolosambi Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
Kasih Allah memberkati kita semua, masyarakat, bangsa dan tanah air Indonesia tercinta, kata Pastor Paroki St. Joanne Baptista, Wolosambi, RD Arnoldus Yansen Triyono.
WBN Pers
