
Pers Warisan Budaya Nusantara
Kematian Maria Margaretha Papu (36) tanggal 7 Desember 2023, Warga Kelurahan Towak, Mbay, Kabupaten Nagekeo, NTT yang semasa hidupnya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, NTT, masih dipenuhi tanda tanya serius penyebab kematian korban.
Keluarga korban lagi-lagi papar fakta kepada media (21/12) berisi tanda tanya.
Kali ini tentang korban yang dimuat dengan mobil pick up oleh teman pria korban, pada tanggal 04 Desember 2023, sekitar pukul 12.00 Wita.
“Pada hari Senin tanggal 04 Desember 2023, sekitar pkl. 09.30 Wita, dia (red, teman pria korban) hubungi saya melalui telepon (red, adik kandung korban bernama Yuliana Nango Papu). Dia mengatakan bahwa kakak saya Mei mengalami kecelakaan lalu lintas di Lengkosambi. Mau muat rujuk dari Puskesmas Lengkosambi ke Rumah Sakit Aeramo tetapi tidak ada mobil. Lalu saudara sepupu saya desak dia melalui telepon agar segera dapatkan kendaraan. Setelah itu, sekitar pkl. 12.00 Wita, dia datang membawa kakak saya, dimuat dengan mobil pick up. Saat tiba di Towak, keluarga kami sudah menunggu di samping jalan raya. Dalam pick up tampak hanya tiga orang saja, semuanya duduk di depan, yakni pengemudi atau sopir, kakak saya atau korban dan teman pria kakak saya. Jelas kelihatan mereka muat kakak saya yang sedang dalam kondisi kritis atau kondisi koma, katanya muat dari Puskesmas, tetapi yang kami temukan adalah benar-benar tidak ada pendampingan tenaga medis dalam kendaraan pick up itu. Benar begitu kah cara menangani pasien rujuk dengan kondisi sangat kritis”, ungkap Yuliana Nango Papu, adik kandung korban didampingi keluarga duka sambil mengisahkan fakta kejadian.
Belum lagi jahitan luka di kepala korban, lanjutnya, tidak dicukur bersih baru dijahit, tetapi dijahit saja sampai rambut korban pun ikut dijahit.
“Saat korban dimuat datang untuk menuju ke rumah sakit, kami lihat kepala korban selalu berpaling ke kanan, dan itu terjadi sampai dia tarik nafas meninggal dunia. Dia benar-benar tidak bisa membelokan kepala ke sisi kiri dan depan, tetapi hanya ke sisi kanan sampai meninggal dunia. Tidak tahu ada apa dengan leher korban. Saat dimuat datang lalu sempat rem di jalan sebelum lanjut ke rumah sakit, kondisi kakak saya (red, korban), memang tidak sadarkan diri, koma atau kritis, dan terdengar ngorok. Dia dimuat dalam pick up dengan posisinya dikasi duduk sandar ke dia (red, teman pria korban) dan saya lihat tangan teman pria tersebut menahan kepala kakak saya dengan cara menempel telapaknya dari bagian kening, seprti mau tahan sesuatu”, urai adik kandung korban.
Ayah kandung korban bersama keluarga duka kepada awak media, bertempat di rumah duka Towak Mbay Nagekeo (21/12) meminta pihak kepolisian Polres Nagekeo membuka semua kedok yang belum terungkap atas kematian anak mereka (alm) Maria Margaretha Papu.
Sebelumnya, ayah kandung korban didampingi Kuasa Hukum, Mbulang Lukas, SH melaporkan ke Polres Nagekeo, Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL), Kepolisian Negara Republik Indonesia, Daerah Nusa Tenggara Timur, Resor Nagekeo, Nomor : LP/B/148/XII/2023/SPKT/Polres Nagekeo/Polda Nusa Tenggara Timur, tanggal 20 Desember 2023, mengadukan dugaan serius kematian korban bukan kecelakaan lalu lintas.
WBN News