WBN | Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo, NTT melalui Wakil Bupati, Marianus Waja secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Pelaku Usaha Hortikultura dalam mendukung keberhasilan Program Pekarangan Pangan lestari (P2L), bertempat di Aula Gedung Kapela Penginanga, Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Nagekeo. Rabu, (19/10/2022).
Turut hadir Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Thomas Mega Maso dan Jhon Boleng, Perwakilan Direktorat Jenderal Holtikultura Kemeterian Pertanian, Luster Sudarsono, DR Tony Basuki Peneliti BRIN, DR Evert Hosang Peneliti BRIN, Kepala Dinas Pangan Daerah Nagekeo, Ibu Yosefina Hutmin beserta Jajaran dan 140 Perwakilan Kelompok Wanita Tani di seluruh Kabupaten Nagekeo.
Melalui aplikaai zoom meeting Anggota DPRI Komisi IV, Julie Laiskodat mengapresiasi hasil panen pertanian dan perkebunan di NTT yang mendapatkan posisi terbaik di tingkat nasional maupun internasional setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Menurut Julie Laiskodat, dengan potensi 50% pertanian, diharapkan mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT dengan kualitas mendunia.
Julie Laiskodat sedikit menyayangkan, sebab NTT dengan potensi yang menjanjikan tetapi pasokan sayur, buah-buahan serta daging masuknya dari daerah luar.
“Padahal NTT punya kualitas bagus di bidang pertanian dan menjadi sorotan di kaca dunia, makanya melalui kegiatan bimtek ini, kita mendorong ibu-ibu untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan dapat dipasarkan demi mendorong ekonomi keluarga, “ ungkapnya”.
Pentingnya kegiatan Bimtek ini, lanjutnya, diharapkan dapat menguatkan kapasitas, sehingga produksi hasil pertanian mampu memenuhi kebutuhan pasar di daerah masing-masing.
“Terlepas sebagai Anggota DPRI, saya adalah juga Ketua Ibu PKK seluruh NTT. Jadi, saya akan bicarakan dengan Pak Gubernur untuk mendorong secara regulasi, sehingga tidak boleh ada produk luar yang masuk ke daerah kita“, tutupnya.
WBN │Wil
