Harga Naik, Beras Dan Minyak Tanah Langka DPRD Nasdem Kritik Pedas Pemkab Ende
Alot RDP Disparindag, Bulog, Badan Ketahanan Pangan Ende,  Perwakilan Masyarakat mengadu ke DPRD

“Rapat Dengar Pendapat hasilkan enam rekomendasi untuk atasi kelangkaan beras serta harga minyak tanah yang melambung di Kabupaten Ende, NTT”

WBN │ Anggota DPRD Kabupaten Ende perutusan Partai Nasdem, Petrus Fi, SE, menyentil pedas kinerja Disparindag dan Bulog Kabupaten Ende, Provinsi NTT terkait kenaikan harga, kelangkaan beras dan minyak tanah (mitan) di Kabupaten Ende.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat ( tentang kenaikan harga beras dan minyak tanah di Kota Ende, Rabu, (22/2/2023).

Anggota DPRD Ende dari Dapil IV, Petrus Fi menilai persoalan beras dan minyak tanah di Kota Ende sudah seperti upacara ritual adat, yang sering terjadi setiap tahun.

“Kenaikan harga dan kelangkaan beras serta minyak tanah, sepertinya sudah menjadi adat kebiasaan Pemerintah Kabupaten Ende dan itu cocok dijadikan ritual adat yang setiap tahun terus berulang”, kata dia.

Menurut Petrus, kenaikan harga dan kelangkaan beras serta minyak tanah jelang hari raya keagamaan seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru, sudah menjadi rutinitas.

“Lalu kita datang hanya periksa sana, periksa sini. Hanya di atas permukaan saja dan hanya memberi keyakinan semu. Kenyataannya setiap enam bulan pasti langka lagi. Kejadian ini sudah berulang-ulang. Masyarakat selalu mengeluhkan hal yang sama, tetapi tidak ada perubahan. Kami menduga ini kelalaian dari dinas terkait. Kemarin soal kelangkaan, hari ini kembali terjadi kenaikan harga. Kita minta dinas terkait bekerja maksimal sehingga bisa mendapat apresiasi dari masyarakat”, tegas Petrus Fi.

Menurut dia, cara penanganan yang dilakukan oleh Disperindag Kabupaten Ende sama seperti penanganan kebakaran. Tunggu barang sudah terlahap api, baru ditempuh penanganan.

“Sistim kerja pemerintah seperti pemadam kebakaran. Sudah terbakar baru huru-hara”, ujarnya.

Anggota DPRD Ende dari Dapil IV, Petrus Fi berharap selanjutnya Disperindag Ende bekerja maksimal, melibatkan pihak-pihak berwajib, seperti aparat keamanan untuk membantu penanganan kelangkaan beras dan minyak tanah.

Jika ditemukan ada oknum-oknum yang nakal yang bermain di lapangan, lanjutnya, maka harus ditindak tegas, bila perlu diproses hukum untuk efek jera.

“Pihak Bulog juga harus ambil sikap. Ini musibah yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Ende. Dalam beberapa hari kedepan Bulog harus menjawab apa yang menjadi keresahan masyarakat. Bulog Ende harus normalkan rga beras di Kota Ende”, ungkap nya.

Lembaga DPRD Kabupaten Ende melalui forum RDP menyampaikan sejumlah catatan penting untuk segera ditindak lanjut oleh Pemerintah Kabupaten Ende.

Sementara itu, berdasarkan data informasi yang tersaji dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan para pihak seperti perwakilan masyarakat peduli sembako, dinas teknis terkait, Kabulog dan pihak kepolisian, merekomondasikan hal-hal sebagai berikut, pertama dengan jumlah stok sejumlah 75 ton, maka untuk menjaga stabilitas, Bulog akan mendistribusikan secara bertahap sampai dengan stok beras 750 ton tiba di Kabupaten Ende.

Kedua, operasi pasar yang lebih masif akan dilakukan setelah stok 750 ton tiba di Ende, diperkirakan tanggal 9 Maret 2023 mendatang dengan sistim distribusi koordinasi bersama Satgas Pangan Kabupaten Ende.

Ketiga, diharapkan dinas teknis dan badan terkait termasuk Satgas Pangan Kabupaten Ende melakukan Sidak berkala sampai dengan kondisi harga beras kembali normal.

Keempat, memastikan jalur dustribusi beras dari luar Kabupaten Ende, dari Surabaya, Mataram, Makasar maupun antar kabupaten dalam Pulau Flores, seperti Sikka dan Mbay berjalan normal.

Kelima, untuk harga minyak tanah, harus kembali ke harga Rp.4.000/litter dalam Kota dan Rp. 5.000/litter luar Kota. Untuk tambahan poin ini, pangkalan sebaiknya dilayani untuk luar kota dan pendustribusian oleh agen harus di luar kota.

Keenam, mendukung penuh Satgas Pangan untuk menindak tegas semua pelaku usaha yang berhubungan dengan distribusi beras dan minyak tanah.

Disaksikan media ini, RDP berjalan alot, hampir semua Anggota Dewan menekankan hal yang sama terkait kenaikan harga beras dan kelangkaan minyak tanah yang sering terjadi di Kota Ende.

DM │ WBN

Share It.....